Senin, 22 Desember 2008

Oedipus Complex
Istilah ini diartikan sebagai laki-laki yang jatuh cinta pada wanita yang lebih tua, di mana menurut psikolog A.Kasandra kondisi seperti itu bisa disebabkan karena kedekatan/ hubungan batin yang begitu dekat antara si ibu dan dirinya, hingga menimbulkan obsesi tersendiri.

Adalah Sigmund Freud (psikologis dari Austria) yang mencetuskan istilah Oedipus Complex di akhir tahun 1800-an. Oedipus Complex atau jatuh cinta pada wanita yang lebih tua bisa menjadi bukti bahwa wanita yang berusia lebih tua dari laki-laki masih mempunyai daya tarik dan pesona tersendiri.

Adakah yang salah dengan Oedipus complex? Tentu tidak bukan, sebab jatuh cinta bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Mungkin yang menjadi permasalahannya adalah karena hal tersebut masih dianggap sebagai hal yang tidak lumrah, di mana memang pada kenyataannya ada sebuah anggapan bahwa lebih afdol kalau laki-laki mendapatkan wanita yang lebih muda darinya. Hal tersebut mungkin bisa dihubungkan dengan kedudukan laki-laki (nantinya jika berumahtangga) sebagai kepala atau pimpinan dari suatu kehidupan berumahtangga.

Lebih jelasnya mengenai karakter wanita yang usianya lebih tua adalah sebagai berikut:


Ø Wanita lebih tua usianya bisanya bisa bersikap mengayomi termasuk dalam menghadapi beragam masalah. Dia bisa berpikir lebih matang dan baginya masalah seberat apa pun bakalan bisa terselesaikan. Tak heran jika dia sering terlihat sebagai “pembimbing” pada suaminya yang berusia lebih muda. Hal itu semata-mata karena pembawaan diri bukan karena keinginan dia untuk memimpin si laki-laki.

Ø Dilihat dari segi pengalaman jelas wanita lebih tua lebih berpengalaman sehingga cara pandangnya pun lebih jauh bahkan dalam segi emosinya mereka kerap lebih matang (karena banyak menghadapi kehidupan), lebih mampu mengontrol emosinya. Sehingga tidak salah jika penggunaan emosi dan rasio dalam menghadapi masalah bisa seimbang, berbeda dengan wanita yang masih sedikit memiliki pengalaman hidupnya, mereka cenderung lebih tergesa-gesa dan hanya mengedepankan emosi. Ya, meski pada dasarnya kematangan dan kedewasaan seseorang tidak beradasarkan umur tapi tetap saja pengalaman hidup memberi pengaruh yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Inilah salah satu problema bagi kaum laki-laki, mengingat kaum laki-laki biasanya memiliki sifat egois yang tinggi termasuk dalam menentukan keputusan. Bagaimana jadinya jika pasangan Anda lebih bisa mengambil keputusan dibanding Anda sebagai laki-laki? Apakah harga diri Anda tidak merasa direndahkan? Kalau tidak, berarti tidak ada masalah (bukan masalah kan jika wanita pun turut andil dalam menentukan keputusan?), namun jika ya, masalah baru akan muncul.Siapkah Anda?

Ø Dia single, kariernya bagus, mandiri pula. Begitulah gambaran utuh wanita yang sudah berumur dan memiliki pekerjaan yang telah dirintisnya sejak usia muda dulu, alhasil secara finansial pun dia mandiri pula. Efek dari kemandiriannya itu adalah kerap dihinggapi keinginan untuk memberi keputusan. Dia dominant bahkan untuk menentukan tempat kencan, tempat berlibur sampai hal sepele lainnya. Jangan heran jika dia paling tidak suka diremehkan atau perkataannya tidak di dengar (karena merasa dia lebih mapan/uang bisa mengalahkan segalanya). Dia akan langsung memberi respon saat dia merasa kalau ada laki-laki yang mendekatinya hanya karena harta.